top of page
Writer's pictureIhsan Fathurrahman

Perjalanan Sepatu Heels - Awalnya Bukan Untuk Wanita, Loh!

Kebanyakan orang mungkin akan setuju bahwa sepatu heels sangat erat hubungannya dengan wanita. Ya, di era modern ini, sepatu heels menjadi salah satu fashion item yang wajib dimiliki wanita.

Namun siapa sangka, pada awal kemunculannya, sepatu heels dibuat untuk dipakai pria, loh!

Lah, ko gitu?

Nah, mari kita simak asal-usul kenapa sepatu heels bisa bertransformasi dari sepatu pria menjadi sepatu wanita. Yuk!


Sepatu Heels Pertama di Dunia Diciptakan Oleh Bangsa Persia
Sepatu Berkuda Bangsa Persia Pada Abad ke-17. (Bata Shoe Museum, Toronto, Canada.)

Lahir Di Tanah Persia

Berdasarkan catatan sejarah, sepatu heels diketahui pertama kali digunakan oleh bangsa Persia sekitar abad ke-10. Pada saat itu, heels dipakai oleh para pemanah Persia agar kaki mereka tidak goyah pada sanggurdi ketika mereka memanah sambil menunggang kuda. Sanggurdi sendiri adalah pijakan kaki terbuat dari besi yang menggantung pada kanan dan kiri pelana.

Memang, bentuknya tidak persis seperti sepatu heels yang kita kenal sekarang, tapi bisa dibilang sepatu heels Persia ini adalah cikal bakal sepatu heels modern.


Populer Di Eropa

Pada saat itu, bangsa Persia dan bangsa Eropa memiliki ikatan dagang yang cukup erat. Para sejarawan meyakini, sepatu heels masuk ke Eropa juga melalui jalur perdagangan sekitar awal abad ke-17.

Memasuki Eropa, sepatu heels digemari oleh kaum pria dari kelas elit. Salah satu figur populer yang menggemari sepatu heels adalah Raja Louis ke-14 dari Prancis. Mereka pun menjadikan sepatu heels sebagai simbol kekuasaan. Semakin tinggi heels-nya semakin besar pula kekuasaannya.


Lukisan Raja Louis ke-14 Mengenakan Sepatu Heels.
Raja Louis ke-14 dari Prancis.

Gender Switch

Memasuki abad ke-18, sepatu heels mengalami trend shifting. Kalangan rakyat biasa, khususnya kaum wanita, mulai mengenakan sepatu heels. Ego para pria dari kalangan bangsawan tidak bisa menerima tren ini. Oleh sebab itu, heels pria dan wanita pada akhirnya dibedakan. Heels pria berbentuk lebih tebal sedangkan heels wanita berbentuk lebih tipis dan runcing.

Memasuki era Renaissance dan abad Pencerahan, kaum pria mulai meninggalkan sepatu heels. Pada saat itu, mulai lahir anggapan bahwa pria lebih rasional daripada wanita yang cenderung dianggap tidak rasional. Sepatu heels, yang digunakan lebih karena sebagai simbol kebangsawanan ketimbang fungsinya, dianggap tidak rasional sehingga mulai ditinggalkan oleh kaum pria. Hingga pada akhirnya, sepatu heels pun hanya digunakan oleh wanita saja.


Sepatu Heels Rancangan Linda Chandra.
Sepatu Heels Di Era Modern.


Heels Hari ini

Kini, sepatu heels sudah begitu lumrah dijumpai, tidak terbatas untuk kalangan tertentu saja. Sepatu heels dapat Anda temui di berbagai event, mulai dari pesta, pernikahan, di lingkungan kerja, hingga kegiatan sehari-hari.

Sepatu heels pun sudah tersedia dalam berbagai bentuk, desain dan warna yang tentunya akan semakin mempermudah wanita dalam mengekspresikan dirinya. Linda Chandra pun siap mewujudkan sepatu heels impian Anda.

Demikian perjalanan sepatu heels yang awalnya merupakan sepatu perang, bertransformasi menjadi sepatu khas wanita.


6 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page